Puisi malam
hai ..aku mengeluh lagi
tapi apa aku peduli
walaupun sudah awal pagi
walaupun bukan normal jika begini
aku tetap anggap ia mesti
aku akan anggap ini diari
diari untuk hari ini
diari tentang siang tadi
siang yang telah aku lalui
dari pagi hingga terbenam mentari
tiada siapa yang mengerti
aku tetap dalam sepi
aku melangkah penuh misteri
sedang jiwa kian mati
kian jasad menti berdiri
kian kata terlontar pergi
berdiri entah punya tapak
berlayar sudah kehilangan ombak
menari bukan lagi ditemani rentak
berpuisi kini harapkan tidur
alam sunyi berteman dengkur
aku hanya impi terkubur
pintu dibuka satu petanda
pintu dibuka tanda petaka
pintu dibuka hadir celaka
apa aku ini siapa?
apa aku ini kenapa?
apa aku ini apa?
aku bukan sebodoh mereka
aku bukan sebodoh kau saja
aku masih ada rasa
aku masih punya jiwa
aku rela cari usaha
aku rela jadi raja
aku rela jadi juara
aku tetap naik tahta
lahir bukan untuk diperhamba
melainkan pada tuhan yang Esa.
(2.00 a.m - ruang beradu)
hai ..aku mengeluh lagi
tapi apa aku peduli
walaupun sudah awal pagi
walaupun bukan normal jika begini
aku tetap anggap ia mesti
aku akan anggap ini diari
diari untuk hari ini
diari tentang siang tadi
siang yang telah aku lalui
dari pagi hingga terbenam mentari
tiada siapa yang mengerti
aku tetap dalam sepi
aku melangkah penuh misteri
sedang jiwa kian mati
kian jasad menti berdiri
kian kata terlontar pergi
berdiri entah punya tapak
berlayar sudah kehilangan ombak
menari bukan lagi ditemani rentak
berpuisi kini harapkan tidur
alam sunyi berteman dengkur
aku hanya impi terkubur
pintu dibuka satu petanda
pintu dibuka tanda petaka
pintu dibuka hadir celaka
apa aku ini siapa?
apa aku ini kenapa?
apa aku ini apa?
aku bukan sebodoh mereka
aku bukan sebodoh kau saja
aku masih ada rasa
aku masih punya jiwa
aku rela cari usaha
aku rela jadi raja
aku rela jadi juara
aku tetap naik tahta
lahir bukan untuk diperhamba
melainkan pada tuhan yang Esa.
(2.00 a.m - ruang beradu)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan