makanan jiwa
puisi ini untuk aku
jika sajak pun,juga begitu
hidup ini milik aku
hidup aku milik tuhan ku
yang Maha Kuasa lagi Tahu
bilakah akan tiba saat mati ku
berdiri aku bukan untuk menongkat langit
bersimpuh aku bukan berputus asa
tidur aku harapkan jaga
kerna belum berani untuk mengadapNya
sedang diri terpalit sejuta dosa
satu pesan untuk mereka
juga pesan untuk saya serta kita
sang peragu penuh luka hidupnya
di dunia dan akhirat jua
yang meragui keESAan tuhannya
walau diperi sejuta bahasa
walau digema seantero semester
kata hati tersimpul jua
monolog jiwa dalam dasarnya
melainkan yang Maha Pencipta lebih mengetahuinya.
(bilik 201;PTPL Ampang.20.9.2011/2.30-5.30pm)
puisi ini untuk aku
jika sajak pun,juga begitu
hidup ini milik aku
hidup aku milik tuhan ku
yang Maha Kuasa lagi Tahu
bilakah akan tiba saat mati ku
berdiri aku bukan untuk menongkat langit
bersimpuh aku bukan berputus asa
tidur aku harapkan jaga
kerna belum berani untuk mengadapNya
sedang diri terpalit sejuta dosa
satu pesan untuk mereka
juga pesan untuk saya serta kita
sang peragu penuh luka hidupnya
di dunia dan akhirat jua
yang meragui keESAan tuhannya
walau diperi sejuta bahasa
walau digema seantero semester
kata hati tersimpul jua
monolog jiwa dalam dasarnya
melainkan yang Maha Pencipta lebih mengetahuinya.
(bilik 201;PTPL Ampang.20.9.2011/2.30-5.30pm)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan